ㅡPanti
🌼
🌼
Galen dan 3 sahabatnya kini masuk ke area Panti Asuhan. Seperti yang Reza katakan tadi, Aqilla benar ada di sana bahkan sedang bermain dengan beberapa anak panti.
Tatapan mereka bertemu dengan Aqilla yang nampak terkejut, namun kemudian berbinar ketika melihat Galen.
“Kok kalian bisa ke sini?” tanya Aqilla.
“Iya, udah janji sama pengurus panti.” Jawab Jayden.
“Lo ngapain? Abis stalking Galen, ya, semalem?” tanya Hazen penasaran.
“Uhm? Engga kok. Aku emang ke sini hampir setiap minggu. Tanya aja Ibu kalau ngga percaya.” Elak Aqilla, namun itu benar adanya.
Jadi, hampir setiap hari minggu, Aqilla akan datang ke Panti Asuhan ini. Biasanya, ia membawa beberapa kantung camilan yang ia beli di agen, katanya biar lebih murah. Setelah itu, ia akan ikut bermain dan makan siang.
Sementara Galen dan teman-temannya adalah sekelompok remaja yang setidaknya sebulan sekali, atau jika senggang 2 minggu sekali ke Panti. Namun, mereka pergi ke tempat yang berbeda biasanya. Dan hari ini mereka ke Panti Asuhan Cipta Pelangi yang ada di pinggir Kota.
Dan siapa sangka jika akhirnya mereka bertemu Aqilla di sini? Semua hanya terjadi secara kebetulan.
Usai Galen cs berbincang dengan pengurus Panti, mereka ikut main dengan anak-anak. Belum terlalu akrab karena masih baru sekali datang ke sini, berbeda dengan Aqilla yang sudah sangat dekat.
Hingga makan siang tiba, remaja itu memilih makan di halaman belakang Panti sementara anak-anak berada di dalam.
“Gue kira lo abis stalking Galen makanya bisa di sini.” Kata Reza pada Aqilla.
Gadis itu menggeleng, “Engga, lagipula mau stalking di mana?”
“Twitter. Lo punya twitter, 'kan?” tanya Hazen.
Kini Aqilla mengangguk, “Iya, tapi nol followers dan nol following.”
“Loh, kenapa ngga follow temen-temen?” kini gantian Jayden yang bertanya.
“Emang perlu, ya?” Aqilla berbalik tanya, “Kan kita bisa saling kontak by chat?”
Galen tersenyum kecil mendengar jawaban Aqilla, lalu yang lain mengangguk. Iyakan saja, kalau kata Hazen.
“Lo apa ngga mau follow Galen gitu?” tanya Reza.
“Buat?”
“Ya siapa tau lo pengen tau Galen lagi ngapain?”
“Kalau itu, aku bisa chat Galen aja langsung.” Cengir Aqilla
“Lo beneran suka sama Galen, ya?” pancing Hazen.
Tidak disangka, Aqilla mengangguk dengan begitu santai.
“Beneran??” Reza dan Jayden kaget.
“Iya, kenapa?” Aqilla menatap para laki-laki itu, pun dengan Galen. Namun, Galen hanya diam menatap piring makan siangnya.
“Kenapa bisa suka sama Galen?” Hazen kembali penasaran.
“Galen baik, keren, pokoknya Galen begini.” Gadis itu menunjukkan 2 jempolnya.
“Karena Galen baik, lo suka?” tanya Jayden.
Aqilla mengangguk semangat.
“Kalau gue, Jayden, sama Reza baik ngga?” Hazen menatap Aqilla.
“Baik.”
“Tapi lo ngga suka sama kita, 'kan?” telisik Reza.
Gadis itu menggeleng, “Engga, 'kan aku sukanya sama Galen.” Lalu ia menatap Galen sambil tersenyum lebar.
Seorang di sana pun ikut tersenyum, namun tidak selebar itu. Tersenyum kecil tepatnya.
Kemudian, kelima remaja itu melanjutkan acara makan siang yang tertunda.
🌼
🌼
@makaroon99